Thursday, March 7, 2013

070313


Hi, myself..
Jadi ceritanya hari ini gue gak sekolah.. Gue sakit.. Dan tau gak? Hari ini banyak banget free-time! Matematika sejarah! Huhuhu nyesel gak masuk, myself...
Hari ini cukup random.. Gak random sih, tapi agak membosankan.. meski begitu gue percaya ada hal hal penting yang tersirat yang Tuhan berikan ke gue hari ini..
Contoh, tadi pas Hokben buat makan siang keluarga gue nyampe, kan adek gue minta mainan yang kidzu bento ituloh.. Nah, kebetulan mainan nya tuh lego.. yang harus dipasang sendiri.. dan itu pieces nya gak cuma 3-5 ya, bejibun gila.. meski ada instruksi, tetep aja, anak kecil bok-_-
Nah, saat gue ngerjain itu, gue ngeliat betapa kecil dan aneh dan ambigu nya masing masing bagian itu.. Ada yang kayak patah lah, ada yang cuma kotak kecil ukuran setengah senti kali setengah senti, ada yang kek lampu rusak, ada yang kepala doang haha..
Tapi, gue dikasih tau, atau setidaknya gue dapat pengilhaman gitu deh, kalau setiap bagian-bagian kecil – yang tadi gue katain ambigu itu – punya tujuan, punya makna, punya fungsi. Dan jika gak ada satu aja dari mereka, gak akan jadi bentuknya.. Gak akan jadi bentuk akhir yang perfect..  Myself harus liat betapa bagusnya helicopter mainan hasil jadinya hax hax hax
Sering kali gue gak sadar kalau kita itu adalah bagian dari masyarakat, dari organisasi, dari kelas, dari apapun.. Dan gue seringkali mungkin merasa kalau gue gak berguna, kalau gue gak cocok, kalau gue rasanya bukan disini tempatnya.. Tapi ingat baik, myself, semua ada gunanya, gue ada gunanya, gak peduli betapa gue nampak konyol, dan bodoh, dan gak berguna, tapi pada akhirnya Bapa sudah ngeplan itu semua, kalau gak ada gue, gambar akhir nya gak akan jadi dengan sempurna..
Dan, apa lagi? Hmm, tadi mama cerita ada masalah sedikit di urusan bisnis baru, that’s allright kan Bapa? Everything will be fine I believe that..
Apa lagi.. Hmm, kelas gue kabarnya kalah basket nya.. Well, kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, yegak myself?
Dan gue masih harus ngerjain trigonometri yang tadi gue lihat sekilas kok kayaknya gak nyante yah ini soal.. But that’s alright, let me ngobrol to you dulu, myself, biar bisa dibaca Bapa..
Apa lagi ya..?
Oh ya.. Gue memulai cerita baru, judulnya Time Slip.. Mungkin akan diupload kesini.. Jadi ceritanya itu bertemekan Nasionalisme-Fiksi yang agak berat nulisnya.. Jadi ini tantangan baru buat gue.. Gue berharap cerita gue bisa dipake anak anak sinem di sekolah buat entry di IFL2SN ntar..
Dan ya!!
Have you ever been so care about someone? I have.. In fact, I’ve been caring about that someone..
Entahlah kenapa gue peduli.. Entah karena gue cinta, suka, kepo, atau apa.. Gue tergerak untuk peduli.. Dulu gue ngestalk bisa 5 kali sekali tau gak kek waktu sholat aja -_- dan itu bukan peduli, itu adalah suatu bentuk kemaniakan yang tidak baik, dan Thanks Lord gue sudah bisa mengatasinya.. Sekarang, gue bener bener peduli sama orang ini..
Seperti yang myself tau, gue punya talenta untuk tau apa yang seharusnya gak gue tau, yang kadang sering gue bilang dengan kata kata favorit gue.. “menurut psikologi..” hahaha
Mungkin, dan pasti, dia sudah bahagia bersama kawanan baru nya di sana.. Tapi, mungkin lagi, dia baru mengalami waktu waktu beratnya.. Dan mungkin, di kalangan barunya itu dia belum dapet temen yang bisa menaungi dia.. Gue gak bilang gue bisa, tapi gue pernah mengalami hari-hari berat itu.. Hari hari gelap dimana rasanya gue enggan hidup.. Rasanya dunia ini gak adil sama gue.. Sampe akhirnya gue capek dan gue berserah kepada Bapa..
OH ya, tadi gue bisa menahan nafsu gue untuk tidak.. hmm.. melakukan ‘itu’.. Yeay!
Kembali ke topik, jadi dia mengalami hal yang sama persis seperti yang gue alamin..
Dia merasa kalau dunia itu gak adil.. Dia merasa kalau dia itu yang beban nya paling berat dari semuanya.. Dia merasa kalau gak ada yang peduli sama dia.. Dia merasa kalau semuanya itu ada karena hasil upaya dia sendiri..
Coba dia lebih membuka mata, coba dia membuka hati..
Dia mungkin akan sadar kalau masih ada gue, yang masih peduli sama dia.. Yang masih berada jauh di bawah dia.. Yang masih mengasihi dia.. Dan kenapa gue garis miring kata kata itu? Karena aslinya kalimat itu berbahasa inggris, gue translate ke bahasa Indonesia..
Jadi, renungan kita hari ini diambil dari..
James 3 : 13-18 (Yakobus) [GNTUK]
The Wisdom from Above
13 Are there people among you who are wise and understanding? They are to prove it by their good lives, by their good deeds performed with humility and wisdom.
14 But, if in your heart you are jealous, bitter, and selfish, don’t sin against the truth by boasting of your wisdom.
15 Such wisdom does not come down from heaven; it belongs to the world, it is unspiritual and demonic.
16 Where there is jealousy and selfishness, there is also disorder and every kind of evil.
17 But the wisdom from above is pure first of all; it is also peaceful, gentle, and friendly; it is full of compassion and produces a harvest of good deeds; it is free from prejudice and hypocrisy.
18 And goodness is the harvest that is produced from the seeds the peacemakers plant in peace.
Amen.
Bah, berat nih renungan kali ini.. But well akan gue coba.. Bless my Father..
Humility : the quality of not being proud because you are conscious of your bad qualities
Bagaimana cara orang bijak membuktikan kalau mereka itu bijak? Hmm, myself, disitu disebutkan Humility, yang singkat kata artinya adalah Rendah Hati.. Mereka membuktikan kalau mereka bijak dengan menjadi bijak. Mereka menerapkan kebijakan mereka itu di kehidupan sehari-hari, dan tetap rendah hati, bukan rendah diri loh..
Jealous : unhappy and angry because someone has something or someone you want, or because you think they might take something or someone that you love away from you.
Bitter : describes a person who is angry and unhappy because they cannot forget bad things which happened in the past.
Selfish : Someone who is selfish only thinks of their own advantage.
Boasting : to speak too proudly or happily about what you have done or what you own.
Gue dan elu myself, sebagai manusia, punya emosi, punya feelings.. Jadi wajar jika terkadang kita merasa iri.. mengingat kembali masa lalu.. merasa egois.. Itu Normal.. Makanya disitu dibilang bukan ‘Do Not’, tetapi ‘But’ karena sadar tidak sadar, kita pernah dan mungkin akan melewati itu..
Nah, supaya gue dan elu, myself, bisa berusaha untuk tidak mengalami 3 hal itu, caranya sangat mudah.. Hindari angry and unhappy. Seperti yang udah gue tulis, hal hal tersebut terjadi karena itu..  Dan untuk tidak menjadi selfish.. Bukalah mata.. Yang gue sedang berusaha untuk membuang itu.. Gue harus buang selfish gue.. Dan gue juga harus berusaha untuk ngebuang Jealous gue.. Dan gue juga harus buang Bitter gue.. Itu semua masih gue lakukan, dan gue baru sadar sekarang ..
Dan gue juga suka boasting.. bahasa Indonesia nya, sombong.. Gue seneng kalo ngeliat orang lain lebih rendah dari gue (Bapa, AMPUN!) Ini harus, harus harus, gue hilangkan..
Jika ada orang bijak yang mengalami keempat hal itu, sadarlah mereka, kalau itu bukan bijak yang baik.. Bukan bijak yang datang dari Bapa.. Itu.. err, demonic.. bukan gue loh yang bilang, Itu semua kata kata Allah.
Disorder : a state of untidiness or  lack  of organization.
Nah, dari keiri-hati-an dan ke-egois-an ini akan muncul lah seperti yang dibilang, disorder dan segala macam jenis kejahatan.. Kenapa disordernya berdiri sendiri..? Kenapa gak digabung saja sama segala jenis kejahatan? Hm.. Gue nangkep nya gini, karena mungkin segala jenis kejahatan itu awalnya dari disorder ini.. sebuah keadaan dimana kita jadi gak teratur dan tak terorganisasi.. Jika mau dibahas dari aspek sosiologi, betul juga sih..
Peaceful: without violence, quiet and calm.
Gentle: calm, kind or soft; not violent, severe or strong.
Friendly: behaving in a pleasant, kind way towards someone.
Good Deeds: an intentional act, especially a very good one.
Lantas, bijak yang datang nya dari Atas (baca: Bapa) itu gimana sih? Dan yang lebih important nya lagi.. Gimana? Satu jawaban singkat, KALEM! Jika gue kalem, maka gue akan menjadi pribadi yang damai dan gentle.. dan dengan berperilaku seperti itu maka gue akan secara bertahap menjadi friendly.. dan dengan begitu berarti gue sudah melakukan sesuatu yang sangat baik.. Good! Gue menemukan cara supaya gue dapet temen.. Kalem!
Prejudice: an unfair and unreasonable opinion or feeling, especially when formed without enough thought or knowledge.
Hypocrisy: when someone pretends to believe something that they do not really believe or that is the opposite of what they do or say at another time.
Nah ini nih, gue masih belom bebas dari dua hal ini.. Ke-sok tau-an, dan ke-setengah setengah-an.. Semoga dengan bantuan Bapa, gue bisa menjadi pribadi yang tidak begini lagi..

Now Myself, time to pray..
Hai Bapa, Allah yang Maha Baik, Sahabat, dan juruselamatku..
Terimakasih atas satu hari lagi aku masih bisa bernafas dengan baik walau aku agak pilek.. Terimakasih Bapa telah memberikan ku satu Mama paling hebat yang pernah kutemui! Walau aku gak bisa menyampaikan betapa sayangnya aku ke mama, but, I know you can, Lord.. Tolong berkati dia Bapa.. Berikan dia kekuatan..
Oh ya Bapa, aku minta ampun jika aku hari ini masih belum dapat menjadi pribadi yang enak dipandang Bapa.. Aku minta maaf jika hari ini aku melewatkan kesempatan kesekolah.. Maaf Bapa.. Aku minta maaf jika aku tidak memanfaatkan waktu dengan baik.. Huft..
Bapa, tak lupa juga aku berdoa buat Papa.. Walau dengan penyakit nya, dia masih bisa berjuang sekeras yang ia bisa untuk keluarga ini.. Dan ya, lagi, walau aku tidak bisa menyampaikan feeling ini, kau bisa, Bapa.. Tolong, berkati dan lindungi dia, Bapa.. Jika kau berkenan, buang penyakitnya Bapa..
Dan Bapa.. Aku berdoa untuk.. Temanku yang itu.. Yang sudah kukasihi sejak lama.. Yang sepertinya sedang menghadapi masalah tuh.. Sepertinya dia merasa kalau dia tidak adil.. Sepertinya dia merasa kalau dia itu kok berbeda sendiri – sama seperti yang pernah aku alami, Bapa. Bapa tau kan, dia belum pernah merasakan kasih Bapa, sebatas karena mungkin dia tidak diajarkan untuk mengenal Bapa.. Karena dia memegang Iman yang berbeda.. Tapi aku yakin kalau Bapa itu gak mengenal pilih kasih.. Bapa menyayangi semua orang.. Tolong Bapa, jamah hatinya.. Berikan dia pengetahuan dan wawasan agar dia menjadi orang yang berkenan di matamu.. Supaya dia gak galau lagi.. Dan aku bisa berbicara begini semata-mata karena aku mengasihinya, Bapa.. Dan Bapa, jika aku memang tidak bisa .. If I can’t love, just let him go.. Aku tersiksa Bapa.. But, it’s okay..
Bapa, aku berdoa kembali untuk seluruh keluarga ku.. Tutup bungkus semuanya dengan darahMu tanpa terkecuali Bapa.. Berikan mereka kedamaian yang hanya datang dari padaMu saja..
Bapa, aku boleh minta tolong? Bantu aku supaya bisa membuang karakter-karakter jelek yang masih aku lakukan.. Aku mau iri hati ku dibuang.. Sikap anti sosial ini.. Sikap sombong.. Ini semua membuat aku gak punya temen, Bapa.. Tolong, dibuang saja, Bapa! Aku juga akan berusaha.. Jadi, Bapa hanya perlu mengingatkan jika aku mungkin akan melakukan hal itu lagi, Bapa..
Bapa, aku tau waktu adalah sesuatu yang fatal di kehidupan ini.. Ajar aku untuk menggunakan nya lebih efektif lagi, bapa..
Dan Bapa, entah kenapa aku tergerak untuk mendoakan anak-anak diluar sana, orang orang di jalanan sana, orang orang yang gak punya rumah.. Yang mungkin sekarang belum makan.. Yang sedang mengais tong sampah.. Yang sedang tidur diatas dinginnya trotoar Jakarta.. Yang sudah tidak punya orang tua.. Yang harapan nya mungkin sudah hampir sirna.. Bapa, tolong gapai mereka.. Tangan Tuhan kan gak pendek.. Setidaknya berikan lah mereka perlindungan, Bapa.. But in the end I know kok rencana Mu indah, Bapa..
Oh ya Bapa, Sekolah ku lagi gencar-gencar nya bikin acara.. Aku tidak bisa membantu banyak, jadi.. Aku serahkan semuanya ke dalam tangan mu saja..
Dan lagi.. Bapa.. Maaf jika daritadi aku mulu yang ngomong, dan terlalu banyak meminta, tapi.. Bantu aku supaya lebih hati hati dalam memilih.. Fatal Bapa..
Dan Bapa, pesan yang telah Kau tinggalkan, sangat jelas bagiku mala mini..
“Akulah harapan.. Jangan lepaskan tanganmu dariKu..”
Iya Bapaaaaaa... Putra gak akan lepas..
Terimakasih Yesus, Allah, Sahabat, dan Juruselamatku..
Dengan segala puji syukur
Amin.

No comments:

Post a Comment