Hi, myself..
Jadi ceritanya hari ini gue gak sekolah.. Gue sakit.. Dan
tau gak? Hari ini banyak banget free-time! Matematika sejarah! Huhuhu nyesel
gak masuk, myself...
Hari ini cukup random.. Gak random sih, tapi agak
membosankan.. meski begitu gue percaya ada hal hal penting yang tersirat yang
Tuhan berikan ke gue hari ini..
Contoh, tadi pas Hokben buat makan siang keluarga gue
nyampe, kan adek gue minta mainan yang kidzu bento ituloh.. Nah, kebetulan
mainan nya tuh lego.. yang harus dipasang sendiri.. dan itu pieces nya gak cuma
3-5 ya, bejibun gila.. meski ada instruksi, tetep aja, anak kecil bok-_-
Nah, saat gue ngerjain itu, gue ngeliat betapa kecil dan
aneh dan ambigu nya masing masing bagian itu.. Ada yang kayak patah lah, ada
yang cuma kotak kecil ukuran setengah senti kali setengah senti, ada yang kek
lampu rusak, ada yang kepala doang haha..
Tapi, gue dikasih tau, atau setidaknya gue dapat pengilhaman
gitu deh, kalau setiap bagian-bagian kecil – yang tadi gue katain ambigu itu –
punya tujuan, punya makna, punya fungsi. Dan jika gak ada satu aja dari mereka,
gak akan jadi bentuknya.. Gak akan jadi bentuk akhir yang perfect.. Myself
harus liat betapa bagusnya helicopter mainan hasil jadinya hax hax hax
Sering kali gue gak sadar kalau kita itu adalah bagian dari
masyarakat, dari organisasi, dari kelas, dari apapun.. Dan gue seringkali
mungkin merasa kalau gue gak berguna, kalau gue gak cocok, kalau gue rasanya
bukan disini tempatnya.. Tapi ingat baik, myself,
semua ada gunanya, gue ada gunanya, gak peduli betapa gue nampak konyol, dan
bodoh, dan gak berguna, tapi pada akhirnya Bapa sudah ngeplan itu semua, kalau gak ada gue, gambar akhir nya gak akan jadi
dengan sempurna..
Dan, apa lagi? Hmm, tadi mama cerita ada masalah sedikit di
urusan bisnis baru, that’s allright kan Bapa? Everything will be fine I believe
that..
Apa lagi.. Hmm, kelas gue kabarnya kalah basket nya.. Well,
kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, yegak myself?
Dan gue masih harus ngerjain trigonometri yang tadi gue
lihat sekilas kok kayaknya gak nyante yah ini soal.. But that’s alright, let me
ngobrol to you dulu, myself, biar
bisa dibaca Bapa..
Apa lagi ya..?
Oh ya.. Gue memulai cerita baru, judulnya Time Slip..
Mungkin akan diupload kesini.. Jadi ceritanya itu bertemekan Nasionalisme-Fiksi
yang agak berat nulisnya.. Jadi ini tantangan baru buat gue.. Gue berharap
cerita gue bisa dipake anak anak sinem di sekolah buat entry di IFL2SN ntar..
Dan ya!!
Have you ever been so care about someone? I have.. In fact,
I’ve been caring about that someone..
Entahlah kenapa gue peduli.. Entah karena gue cinta, suka, kepo, atau apa.. Gue tergerak
untuk peduli.. Dulu gue ngestalk bisa 5 kali sekali tau gak kek waktu sholat
aja -_- dan itu bukan peduli, itu adalah suatu bentuk kemaniakan yang tidak
baik, dan Thanks Lord gue sudah bisa mengatasinya.. Sekarang, gue bener bener
peduli sama orang ini..
Seperti yang myself tau,
gue punya talenta untuk tau apa yang seharusnya gak gue tau, yang kadang sering
gue bilang dengan kata kata favorit gue.. “menurut psikologi..” hahaha
Mungkin, dan pasti, dia sudah bahagia bersama kawanan baru
nya di sana.. Tapi, mungkin lagi, dia baru mengalami waktu waktu beratnya.. Dan
mungkin, di kalangan barunya itu dia belum dapet temen yang bisa menaungi dia..
Gue gak bilang gue bisa, tapi gue pernah mengalami hari-hari berat itu.. Hari
hari gelap dimana rasanya gue enggan hidup.. Rasanya dunia ini gak adil sama
gue.. Sampe akhirnya gue capek dan gue berserah kepada Bapa..
OH ya, tadi gue bisa menahan nafsu gue untuk tidak.. hmm..
melakukan ‘itu’.. Yeay!
Kembali ke topik, jadi dia mengalami hal yang sama persis
seperti yang gue alamin..
Dia merasa kalau dunia itu gak adil.. Dia merasa kalau dia
itu yang beban nya paling berat dari semuanya.. Dia merasa kalau gak ada yang
peduli sama dia.. Dia merasa kalau semuanya itu ada karena hasil upaya dia
sendiri..
Coba dia lebih membuka mata, coba dia membuka hati..
Dia mungkin akan sadar kalau masih ada gue, yang masih
peduli sama dia.. Yang masih berada jauh di bawah dia.. Yang masih mengasihi dia.. Dan kenapa gue garis
miring kata kata itu? Karena aslinya kalimat itu berbahasa inggris, gue
translate ke bahasa Indonesia..
Jadi, renungan kita hari ini diambil dari..
James 3 : 13-18 (Yakobus) [GNTUK]
The Wisdom from Above
The Wisdom from Above
13 Are there
people among you who are wise and understanding? They are to prove it by their
good lives, by their good deeds performed with humility and wisdom.
14 But, if in
your heart you are jealous, bitter, and
selfish, don’t sin against the truth by boasting of your wisdom.
15 Such wisdom
does not come down from heaven; it belongs to the world, it is unspiritual and demonic.
16 Where there is
jealousy and selfishness, there is also disorder
and every kind of evil.
17 But the wisdom
from above is pure first of all; it is also peaceful,
gentle, and friendly; it is full of compassion and produces a harvest of good deeds; it is free from prejudice and hypocrisy.
18 And goodness
is the harvest that is produced from the seeds the peacemakers plant in peace.
Amen.
Bah, berat nih renungan kali ini.. But well akan gue coba..
Bless my Father..
Humility : the
quality of not being proud because you are conscious of your bad qualities
Bagaimana cara orang bijak membuktikan kalau mereka itu
bijak? Hmm, myself, disitu disebutkan
Humility, yang singkat kata artinya adalah Rendah Hati.. Mereka membuktikan
kalau mereka bijak dengan menjadi
bijak. Mereka menerapkan kebijakan mereka itu di kehidupan sehari-hari, dan
tetap rendah hati, bukan rendah diri loh..
Jealous : unhappy and
angry because someone has something or someone you want, or because you
think they might take something or someone that you love away from you.
Bitter : describes
a person who is angry and unhappy
because they cannot forget bad things which happened in the past.
Selfish : Someone
who is selfish only thinks of their own advantage.
Boasting : to
speak too proudly or happily about what you have done or what you own.
Gue dan elu myself,
sebagai manusia, punya emosi, punya feelings.. Jadi wajar jika terkadang kita
merasa iri.. mengingat kembali masa lalu.. merasa egois.. Itu Normal.. Makanya
disitu dibilang bukan ‘Do Not’, tetapi ‘But’ karena sadar tidak sadar, kita
pernah dan mungkin akan melewati itu..
Nah, supaya gue dan elu, myself,
bisa berusaha untuk tidak mengalami 3 hal itu, caranya sangat mudah.. Hindari angry and unhappy. Seperti yang udah
gue tulis, hal hal tersebut terjadi karena itu.. Dan untuk tidak menjadi selfish.. Bukalah
mata.. Yang gue sedang berusaha untuk membuang itu.. Gue harus buang selfish
gue.. Dan gue juga harus berusaha untuk ngebuang Jealous gue.. Dan gue juga
harus buang Bitter gue.. Itu semua masih gue lakukan, dan gue baru sadar
sekarang ..
Dan gue juga suka boasting.. bahasa Indonesia nya, sombong..
Gue seneng kalo ngeliat orang lain lebih rendah dari gue (Bapa, AMPUN!) Ini
harus, harus harus, gue hilangkan..
Jika ada orang bijak yang mengalami keempat hal itu,
sadarlah mereka, kalau itu bukan bijak yang baik.. Bukan bijak yang datang dari
Bapa.. Itu.. err, demonic.. bukan gue loh yang bilang, Itu semua kata kata
Allah.
Disorder : a
state of untidiness or lack of organization.
Nah, dari keiri-hati-an dan ke-egois-an ini akan muncul lah
seperti yang dibilang, disorder dan
segala macam jenis kejahatan.. Kenapa disordernya berdiri sendiri..? Kenapa gak
digabung saja sama segala jenis kejahatan? Hm.. Gue nangkep nya gini, karena
mungkin segala jenis kejahatan itu awalnya dari disorder ini.. sebuah keadaan dimana kita jadi gak teratur dan tak
terorganisasi.. Jika mau dibahas dari aspek sosiologi, betul juga sih..
Peaceful: without
violence, quiet and calm.
Gentle: calm,
kind or soft; not violent, severe or strong.
Friendly: behaving
in a pleasant, kind way towards someone.
Good Deeds: an
intentional act, especially a very good one.
Lantas, bijak yang datang nya dari Atas (baca: Bapa) itu
gimana sih? Dan yang lebih important nya lagi.. Gimana? Satu jawaban singkat,
KALEM! Jika gue kalem, maka gue akan menjadi pribadi yang damai dan gentle..
dan dengan berperilaku seperti itu maka gue akan secara bertahap menjadi
friendly.. dan dengan begitu berarti gue sudah melakukan sesuatu yang sangat
baik.. Good! Gue menemukan cara supaya gue dapet temen.. Kalem!
Prejudice: an
unfair and unreasonable opinion or feeling, especially when formed without
enough thought or knowledge.
Hypocrisy: when
someone pretends to believe something that they do not really believe or that
is the opposite of what they do or say at another time.
Nah ini nih, gue masih belom bebas dari dua hal ini.. Ke-sok
tau-an, dan ke-setengah setengah-an.. Semoga dengan bantuan Bapa, gue bisa
menjadi pribadi yang tidak begini lagi..
Now Myself, time
to pray..
Hai Bapa, Allah yang Maha Baik, Sahabat, dan juruselamatku..
Terimakasih atas satu hari lagi aku masih bisa bernafas
dengan baik walau aku agak pilek.. Terimakasih Bapa telah memberikan ku satu
Mama paling hebat yang pernah kutemui! Walau aku gak bisa menyampaikan betapa
sayangnya aku ke mama, but, I know you can, Lord.. Tolong berkati dia Bapa..
Berikan dia kekuatan..
Oh ya Bapa, aku minta ampun jika aku hari ini masih belum
dapat menjadi pribadi yang enak dipandang Bapa.. Aku minta maaf jika hari ini
aku melewatkan kesempatan kesekolah.. Maaf Bapa.. Aku minta maaf jika aku tidak
memanfaatkan waktu dengan baik.. Huft..
Bapa, tak lupa juga aku berdoa buat Papa.. Walau dengan
penyakit nya, dia masih bisa berjuang sekeras yang ia bisa untuk keluarga ini..
Dan ya, lagi, walau aku tidak bisa menyampaikan feeling ini, kau bisa, Bapa..
Tolong, berkati dan lindungi dia, Bapa.. Jika kau berkenan, buang penyakitnya
Bapa..
Dan Bapa.. Aku berdoa untuk.. Temanku yang itu.. Yang sudah
kukasihi sejak lama.. Yang sepertinya sedang menghadapi masalah tuh..
Sepertinya dia merasa kalau dia tidak adil.. Sepertinya dia merasa kalau dia
itu kok berbeda sendiri – sama seperti yang pernah aku alami, Bapa. Bapa tau
kan, dia belum pernah merasakan kasih Bapa, sebatas karena mungkin dia tidak
diajarkan untuk mengenal Bapa.. Karena dia memegang Iman yang berbeda.. Tapi
aku yakin kalau Bapa itu gak mengenal pilih kasih.. Bapa menyayangi semua
orang.. Tolong Bapa, jamah hatinya.. Berikan dia pengetahuan dan wawasan agar
dia menjadi orang yang berkenan di matamu.. Supaya dia gak galau lagi.. Dan aku
bisa berbicara begini semata-mata karena aku mengasihinya, Bapa.. Dan Bapa,
jika aku memang tidak bisa .. If I can’t love, just let him go.. Aku tersiksa
Bapa.. But, it’s okay..
Bapa, aku berdoa kembali untuk seluruh keluarga ku.. Tutup
bungkus semuanya dengan darahMu tanpa terkecuali Bapa.. Berikan mereka
kedamaian yang hanya datang dari padaMu saja..
Bapa, aku boleh minta tolong? Bantu aku supaya bisa membuang
karakter-karakter jelek yang masih aku lakukan.. Aku mau iri hati ku dibuang..
Sikap anti sosial ini.. Sikap sombong.. Ini semua membuat aku gak punya temen,
Bapa.. Tolong, dibuang saja, Bapa! Aku juga akan berusaha.. Jadi, Bapa hanya
perlu mengingatkan jika aku mungkin akan melakukan hal itu lagi, Bapa..
Bapa, aku tau waktu adalah sesuatu yang fatal di kehidupan
ini.. Ajar aku untuk menggunakan nya lebih efektif lagi, bapa..
Dan Bapa, entah kenapa aku tergerak untuk mendoakan
anak-anak diluar sana, orang orang di jalanan sana, orang orang yang gak punya
rumah.. Yang mungkin sekarang belum makan.. Yang sedang mengais tong sampah..
Yang sedang tidur diatas dinginnya trotoar Jakarta.. Yang sudah tidak punya
orang tua.. Yang harapan nya mungkin sudah hampir sirna.. Bapa, tolong gapai
mereka.. Tangan Tuhan kan gak pendek.. Setidaknya berikan lah mereka
perlindungan, Bapa.. But in the end I know kok rencana Mu indah, Bapa..
Oh ya Bapa, Sekolah ku lagi gencar-gencar nya bikin acara..
Aku tidak bisa membantu banyak, jadi.. Aku serahkan semuanya ke dalam tangan mu
saja..
Dan lagi.. Bapa.. Maaf jika daritadi aku mulu yang ngomong,
dan terlalu banyak meminta, tapi.. Bantu aku supaya lebih hati hati dalam
memilih.. Fatal Bapa..
Dan Bapa, pesan yang telah Kau tinggalkan, sangat jelas
bagiku mala mini..
“Akulah harapan.. Jangan lepaskan tanganmu dariKu..”
Iya Bapaaaaaa... Putra gak akan lepas..
Terimakasih Yesus, Allah, Sahabat, dan Juruselamatku..
Dengan segala puji syukur
Amin.
No comments:
Post a Comment