Tuesday, March 5, 2013

050313


Habakuk

Jadi hari ini gue akan coba untuk upload ke blog semua renungan gue..

Tapi sebelum itu, myself, gue mau cerita dulu permasalahan gue..
Semoga walau ini cuma berbentuk tulisan, Tuhan membaca nya walau di ‘atas sana’ gak ada internet wkwk.

SMA harusnya menjadi momen yang indah buat gue, bukan buat gue juga, tapi buat semua orang, ya kan? SMA harusnya menjadi saat yang gak akan dilupakan saat gue tua nanti.. SMA harusnya, begitulah, seperti yang film, novel, sinetron, bahkan iklan paparkan itu..

Tapi kenapa semuanya terlihat begitu.. Ironis..
Mungkin, dan semoga aja cuma karena gue yang selama ini negative thinking, dan jika emang iya, Tuhan tolong bantu aku supaya bisa merubah sifatku itu ya Bapa..

Apa yang membuat gue menjadi berpikiran seperti ini? Ada beberapa factor sih.. Yang pertama itu factor dari sekolahnya sendiri.. Gue pernah dan masih berpikir kalau gue salah masuk sekolah masa.. Sekolah gue terlalu berat.. Gue sekolah di SMA 61, dimana kelas X nya sudah diforsir untuk masuk PTN terbaik.. Yep indeed it is good, but it kills me and my time.. Lalu, sekolah ini juga gak punya waktu libur yang setara dengan sekolah lainnya.. Kabarnya pas kelas 12 Ulangan Sekolah bahkan kita liburnya harus gantian coba, gak full-week.. Dan selain itu, liburnya cuma pas UN aja.. Stress enough? Not yet!

Karena itu dari sekolahnya sendiri, sudah resiko buat gue untuk beradaptasi dan taat apa adanya terhadap apa yang ada.. Tapi ada masalah lain, masalah yang entah kenapa kok rasanya harus gue yang dapet..

Masalah ini bukan karena factor apapun, setidaknya gue berpikir seperti itu. Di SMA, gue belom punya temen sepermainan.. Gue sedih.. Bapa, jika Bapa membaca tulisan ini, sekarang Bapa tahu (aku tau kalo Bapa selalu tau kok) kalau aku menangis. Gue punya sahabat, tapi gue gak punya temen sepermainan.. Loh kok gitu? Iya, sahabat gue sahabat dari SMP, cewek, namanya yah gak usah disebutlah ya. Dia udah baik banget, but ya itu, Sahabat itu beda sama Temen Sepermainan.. Sahabat itu adalah orang yang ngertiin gue dengan batas nya dia sendiri.. Tapi temen sepermainan itu, yah kalo bahasa inggrisnya Brother lah! Gue bingung kenapa gue gak punya temen sepermainan.. Apa mereka takut? Apa ada sesuatu dari gue yang berbeda? Kenapa Bapa? Am I different?

Temen sepermainan gue yang hampir mendekati temen sepermainan adalah temen sebangku gue, cowok.. Ofcourse, gak perlu gue sebutin kan kenapa temen sepermainan itu gak boleh sesama jenis? Oke. Dan dia pun itu juga belom menjadi temen sepermainan gue karena.. entahlah.. kayaknya gue atau dia seperti membuat penghalang gak terlihat yang menghalangi hubungan pertemanan ini..

Mungkin myself pikir ini kok kayaknya ambigu dan gak jelas banget ya? Think again, myself.. It is hurting me, myself..

Cukup curhatnya, terimakasih myself.
Kembali ke Habakuk

Gue baru baca kitab Habakuk, kitab nya singkat, cuma 3 pasal doang, dan isinya pake sudut pandang pertama yaitu Nabi Habakuk sendiri.. Gue baru tau Alkitab bisa menjadi sekeren ini haha, cobalah baca bahasa Inggrisnya, myself, anda akan tercengang..

Ada beberapa point yang ini gue ambil dari Kitab Habakuk ini..
1. Nabi bisa mengeluh.
Bukan dalam arti yang jelek dan mengejek ya.. Nabi Habakuk waktu itu jera dan enggan untuk melihat sekelilingnya, yang mana orang orang benar ditindas oleh orang orang farisi saat itu.. Dia mengeluh.. Tapi guess what? Dia mengeluh dalam doa.. Inilah alasan mengapa gue menulis curhatan gue di awal.. Gue berharap keluhan gue menjadi doa.. Semoga Tuhan baca walau gue gak ngerti caranya gimana..

Habakkuk 1 : 2-4
2 O Lord, how long must I call for help before you listen, before you save us from violence?
3 Why do you make me see such trouble? How can you endure to look on such wrongdoing? Destruction and violence are all around me, and there is fighting and quarrelling everywhere.
4 The law is weak and useless, and justice is never done. Evil people get the better of the righteous, and so justice is perverted.

2. Saat orang orang di sekeliling mu berbuat jahat dan kau tak berdaya
Untuk lebih realistisnya, perbuahan ‘jahat’ disini tuh gak selalu yang berat-berat seperti membunuh dll, gue masih pelajar! Gue ambil contoh simplenya, ngebully temen.. Yep, temen gue ada yang dibully sama temen sekelas gue.. Gue gak berdaya berbuat apa-apa.. Kalo gue ngebela entar gue juga kena bully, kalo gak gue belay a gitu.. Kalau kasus nya begini, berserah aja, bawa dalam doa, myself..

3. Apa maksud mu, Bapa..?

Habakkuk 1 : 12-13
12 Lord, from the very beginning you are God. You are my God, holy and eternal. Lord, my God and protector, You have chosen the Babylonians and made them strong so that they can punish us.
13 But how can you stand these treacherous, evil men? Your eyes are too holy to look at evil, and you cannot stand the sight of people doing wrong. So why are you silent while they destroy people who are more righteous than they are?

Jadi dalam kitab Habakkuk ini diceritakan kalau Bapa menghukum orang orang dari kaum Habakuk sendiri dengan mengirim orang orang Babilonia untuk menindas negeri mereka.. Tuhan menjadikan orang orang Babilonia itu lebih kuat dari sebelumnya.. Kenapa itu harus terjadi..?
Setelah gue baca keseluruhan kitab ini, pada akhirnya Tuhan melakukan itu agar bangsa Babilonia bisa dihukum.. Entahlah, gue bukan pendeta atau punya pendidikan di bidang agama yang tinggi, nilai ulangan gue aja remed, Bapa.. Tapi yang bisa aku ambil adalah, rencanaMu spesial (tidak, aku tidak mau bilang rencanaMu aneh). Semuanya terjadi karena alasan, alasan yang dalam Pengkhotbah dibilang hanya Tuhan yang boleh tau karena ada batas dimana manusia gak boleh tau lagi..

Jadi itu, yang baru bisa gue ambil dari renungan gue malem ini..
Lalu apa hubungan nya sama curhatan gue..?

Well, gue akan mulai berpikir kalau gue sekolah di SMA ini memang adalah rencana Tuhan despite ketidakmampuan gue dalam bidang ekonomis jika dibanding dengan siswa lainnya.. Gue akan menyerahkan semua kasus kasus nyata kedalam doa (gue usahakan).. Dan gue akan berusaha untuk percaya kalau gue, soloing all the way in the school, juga gak akan ditinggaldiamkan saja oleh Bapa.. Ya kan Bapa?

Call upon the name of The Lord, and be safe..” – Lirik lagu Here I am to worship.

Nah myself, mari berdoa..

Allah Bapa yang maha baik, entahlah, aku bingung mau ngomong apa.. Aku gak minta apapun Bapa.. Aku cuma minta tolong bawa aku ke jalanMu yang benar, iya, dan amin.. Semua aku serahkan kepada tanganmu.. Dari masalah duit yang entah harus dapet darimana untuk kas acara-acara sekolahku.. Kasus teman ku yang dibully itu; oh iya Bapa.. tolong.. do something.. kasian dia broken home, Bapa.. aku serahkan dia kedalam tanganMu yang kuat.. sampai akhirnya kepada teman-temanku, aku serahkan kepada mu Bapa, teman atau tanpa teman, Kau adalah sahabat nomor satu ku sejak dulu.. Sahabat, Bapa, dan Raja atas hidupku.. Bapa.. Aku juga minta tolong, tadi aku mau bilang lindungi tapi aku tau kau bukan satpam, aku takkan minta itu. Aku hanya minta tuntunan mu di keluarga ini, Bapa.. Hanya itu..
Terimakasih Bapa, telah memberikan yang terbaik kepada ku selama ini..
Dan juga Bapa, entah kenapa aku teringat atas orang orang yang pernah membuat kesan kesan indah di SMP.. Aku tak tau apa kabar mereka.. Aku tak tahu mereka punya masalah apa.. Tapi aku tau Kau pasti akan turut campur tangan apapun masalah mereka.. Berkati mereka dan sekolah mereka, Bapa..
Sepertinya anak Mu yang bawel ini sudah cukup mengoceh, Bapa.. Maaf jika aku bertele-tele, aku ingin ngobrol sama Bapa.. Aku gak punya temen ngobrol.. Ya, Bapa, aku nangis lagi, but it’s okay.. You are with me right now.. Terima kasih telah membalas ‘It will gonna be okay’, Bapa.. Terima kasih sudah membaca ini semua.. Terimakasih atas segalanya..
Dalam nama Tuhan Yesus, Bapa, Sahabat, dan Juruselamat ku.
Amin.

Untuk siapapun, yang baca tulisan ini, diberkatilah kamu dimanapun kamu berada.. Pray for me, will you? J

No comments:

Post a Comment